Blog ini sedang dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih.

Rabu, 10 Agustus 2011

Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil

Sutan Syahrir adalah sosok penting dalam sejarah perjuangan bangsaIa adalah Perdana Menteri pertama Indonesia, sekaligus salah satu bapak bangsa republik ini. Ia sosok yang cerdas, intelektual muda, jurnalis handal, diplomat, aktivis politik, perdana menteri termuda di dunia, seorang sosialis sejati, revolusioner tetapi anti kekerasan. Namanya akan tetap terukir sebagai salah satu tokoh penggagas sumpah pemuda, perencana proklamasi kemerdekaan RI dan arsitek perubahan Kabinet Presidensil menjadi Kabinet Parlementer.
 
Sayang, kini popularitasnya mulai redup. Ia bapak bangsa yang namanya terlupakan atau bahkan "sengaja dilupakan". Padahal, jasanya untuk pembangunan negeri ini tidaklah kecil. Salah satunya, pada 14 Agustus 1947 Syahrir berpidato di muka sidang Dewan Keamanan PBB. Berhadapan dengan para wakil bangsa-bangsa sedunia, Syahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai Syahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, Eelco van Kleffens. 
 
Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional. PBB pun turut campur, sehingga Belanda gagal mempertahankan upayanya untuk menjadikan pertikaian Indonesia-Belanda sebagai persoalan yang semata-mata urusan dalam negerinya.
 
Namun, jasa-jasanya seakan diabaikan oleh negeri ini. Secara perlahan, namanya terbuang dari kancah politik negeri ini. Bahkan, tahun 1962 hingga 1965, Syahrir ditangkap atas perintah Soekarno, dan dipenjarakan tanpa diadili sampai menderita stroke. Setelah itu Syahrir diijinkan untuk berobat (baca: diasingkan) ke Zürich Swiss, dan ia meninggal di sana.

Buku kisah Sutan Sjahrir ini adalah satu dari empat cerita tentang pendiri republik: Soekarno, Hatta, Tan Malaka, dan Sutan Sjahrir. Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan Tempo sepanjang 2001-2009, serial buku ini mereportase ulang kehidupan keempatnya. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka. Download bukunya DISINI.

0 komentar:

:good: :licik: :hahaha: :rokok: :pundung: :cie: :heh: :mimisan: :mewek: :swt: :ngakak: :brr: =)) :nantang: :santet: :demo: :eneg: :stress: :jualmahal: :bacok: :kecewa: :love: :malu: Didukung oleh Titik-Beku

Posting Komentar

Share

Twitter Facebook Digg Favorites More