Blog ini sedang dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih.

Kamis, 11 Agustus 2011

Mohammad Natsir Dalam Sejarah Politik Indonesia

Seabrek atribut bisa kita sematkan pada Mohammad Natsir—dia adalah cendekiawan, pejuang, politikus, ulama, sekaligus negarawan Indonesia. Dia sempat menjadi menteri kesayangan Bung Karno, menjabat Perdana Menteri, tapi lantas menjelma penentang yang gigih saat Bung Karno menggelar Demokrasi Terpimpin. Mosi Integral merupakan karya utamanya. Berkat mosi ini, Indonesia urung tercabik-cabik.

Bagi umat Islam, Natsir adalah tokoh kebangkitan Islam yang fenomenanya setara dengan Sayyid Quthub dari Ikhwanul Muslimun dan Abul A’la Al-Maududi dari Jama’at Al-Islami. Lantaran itu, Natsir tak hanya pahlawan bagi Indonesia, Dunia Islam pun mengakuinya peran dan pemikirannya.

 Di ujung karir politiknya, Natsir dianggap sebagai pemberontak. Alasannya, dia terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat. Karena itu pula, Pemerintah Indonesia sempat tidak mau menetapkan dia sebagai Pahlawan Nasional.

Namun, tidak banyak yang memperhatikan, kemunculan PRRI adalah akibat ketidakadilan pemerintah pusat terhadap daerah. Selain itu, juga demi melawan komunisme yang digalang PKI.

Natsir adalah patron berpolitik nan santun. Dia dan D.N. Aidit sering berdebat keras di DPR dan Konstituante. Tapi, di luar sidang, keduanya bersahabat. Natsir juga contoh pribadi yang bersahaja. Sebagai pejabat negara, dia tak hidup bermewah-mewah, bahkan dia mengenakan jas tambalan. Santun, bersahaja, tapi teguh pendirian—semuanya adalah teladan yang langka kini. Dengan membaca buku ini, semoga kita dapat mengikuti jejaknya yang amat berharga itu.

0 komentar:

:good: :licik: :hahaha: :rokok: :pundung: :cie: :heh: :mimisan: :mewek: :swt: :ngakak: :brr: =)) :nantang: :santet: :demo: :eneg: :stress: :jualmahal: :bacok: :kecewa: :love: :malu: Didukung oleh Titik-Beku

Posting Komentar

Share

Twitter Facebook Digg Favorites More